Rabu, 09 Oktober 2013

1. Analisis oleh anda tentang pertumbuhan penduduk dunia?
2. Bagaimana hubungan antara kebudayaan dan kependudukan?
3. Jelaskan 7 unsur kebudayaan dan bagaimana cara memelihara unsur tersebut!
4. Bagaimana hubungan kebudayaan dan kepribadian masyarakat?
5. Apa yang dimaksud kebudayaan barat? Bagaimana cara kita sebagai bangsa Indonesia menyaring kebudayaan barat tersebut?

Jawab:

1. Menurut Saya Pertumbuhan Penduduk Di Karenakan Oleh Jumlah penduduk makin meningkat dari tahun ke tahun baik di dunia, maupun di Indonesia. Pada Oktober 2011 penduduk dunia diperkirakan mencapai 7 (tujuh) miliar jiwa, dengan urutan lima besar ditempati oleh China, India, Amerika, Indonesia dan Brazil. Saat ini penduduk Indonesia mencapai 240 juta jiwa, dengan pertumbuhan penduduk 1,49 persen atau 3,25 juta hingga 4,0 juta per tahun. Jumlah penduduk yang besar mempunyai implikasi yang luas, berupa tambahan lapangan pekerjaan, fasilitas pendidikan dan kesehatan serta ketersediaan pangan dan energi yang memadai. Selain itu berpotensi terjadinya degradasi ekologi dan lingkungan akibat beralihnya fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman, penebangan hutan secara ilegal dan maraknya konflik sosial. Salah satu komponen yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran (fertilitas).
 
 Fertilitas adalah kemampuan kemampuan menghasilkan keturunan yang dikaitkan dengan kesuburan wanita.  laju cepat pertumbuhan populasi manusia di dunia juga mempengaruhi, termasuk semakin panjangnya usia manusia dari 48 tahun di tahun 1950 menjadi 68 tahun serta menurunnya tingkat kematian bayi serta ibu ketika melahirkan. Pertumbuhan penduduk juga akan mempengaruhi ekonomi di dunia contoh nya Yang juga paling mempengaruhi adalah peningkatan penduduk di asia karna di tahun 2013 saja kawasan asia pasifik sudah akan terus memperkuat pertumbuhan ekonomi global dunia. Tetapi meningkatnya penuaan populasi penduduk di wilayah asia akan mempengaruhin pembangunan jangka panjang.
“Lonjakan produktivitas dan pesatnya jumlah penduduk usia produkif, telah membuat banyak dorongan pertumbuhan ekonomi di Asia selama tiga dekade terakhir. Namun, dividen demografi Asia cepat segera berakhir,” kata Kip Beckman, penulis Konferensi Dewan Kanada yang baru-menerbitkan laporan “Outlook Dunia :Spring 2013”.

2. Seringkali kita mendengar pernyataan mengenai kebudayaan suatu masyarakat,
Hubungan antara Kebudayaan masyarakat sebenarnya sangatlah erat. Menurut pendapat beberapa ahli, seperti Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
 Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

3. Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal, berikut ini adalah uraiannya :
a. Sistem Religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
b. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
c. Sistem Pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
d. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi
Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
e.  Sistem Teknologi dan Peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
f. Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
g.   Kesenian
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.


4. Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari perilaku individu. Faktor biologis misalnya, sistem syaraf, proses pendewasaan, dan kelainan biologis lainnya, sedangkan faktor psikologis adalah seperti unsur temperamen, kemampuan belajar, perasaan, keterampilan, keinginan dan lain-lain. Dan yang terakhir, adalah faktor sosiologis. Kepribadian dapat mencakup kebiasaan-kebiasaan, sikap dan lain-lain yang khas dimiliki oleh seseorang yang berkembang apabila orang tadi berhubungan dengan orang lain. Ketiga faktor di atas adalah faktor yang dapat mempengaruhi kepribadian. 

        Seseorang yang sejak kecil dilahirkan sampai dewasa selalu belajar dari orang-orang disekitarnya. Secara bertahap dia akan mempunyai konsep kesadaran tentang dirinya sendiri. Lama-kelamaan perilaku-perilaku si anak akan menjadi sifat yang nantinya menghasilkan suatu kepribadian. Berikut ini adalah beberapa kebudayaan khusus yang nyata mempengaruhi bentuk kepribadian yakni:

1) Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2) Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai
 (senseofvalue)

3) Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas social
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4) Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5) Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.

5. Budaya Barat (kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:
Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1] Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat. 
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat modern, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.
Untuk menghindari efek negatif budaya barat ada 3 cara yang bisa dilakukan yaitu:
1. Sterilisasi
Kita mensterilkan diri dari pengaruh budaya barat. Caranya memang ekstrem yaitu dengan tidak menonton televisi, tidak mengakses internet, tidak membaca buku atau majalah yang berbau “barat” dan semacamnya. Sterilisasi ini dilakukan dengan memutuskan hubungan sama sekali dengan dunia barat. Memang kita tidak akan terpengaruh dengan budaya barat tapi mungkin kita akan jadi kuper alias kurang pergaulan dan ketinggalan zaman.

2. Filterisasi
Kita menyaring apa yang datang dari barat. Tidak semuanya kita terima begitu saja. Apa yang baik dan bermanfaat bisa kita tiru. Budaya yang tidak sesuai bisa kita tinggalkan. Filterisasi ini dilakukan dengan memilah dan memilih mana yang sesuai dan mana yang tidak. Sesuaikan dengan adat, norma dan agama yang kita anut. Jika bertentangan jangan ragu untuk menolaknya.
3. Imunisasi
Seperti layaknya bayi yang selalu diberi imunisasi untuk meningkatkan kekuatan tubuh, begitu juga remaja. Mereka perlu diberikan “imunisasi” supaya tidak mudah terpengaruh dengan budaya barat yang negatif. Imunisasi bisa dilakukan dengan terus menerus memberikan ilmu dan pemahaman untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu, remaja juga perlu diberikan suntikan iman agar lebih tahan godaan ketika teman-temannya mengajak untuk melakukan perbuatan yang diharamkan.
Orang yang selalu mengikuti budaya barat sebenarnya kehilangan jati dirinya. Dia tidak bangga dengan dirinya dan budayanya sendiri. Semoga kita bisa menjadi diri sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar